Selasa, 05 Februari 2013

sekedar ilmu.

-->
Kelainan sistem pencernaan
. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh
penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena
adanya endapan di saluran empedu.
. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba.
Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah.

. Radang usus buntu
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal
ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi
infeksi.

1. Kanker Lambung
Kanker lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter Pylori, dengan gejala kehilangan nafsu makan, merasa panas, sedikit rasa mual, sulit mencerna yang berlangsung terus menerus, dan lain - lain.
2. Gastritis
Gastritis dapat terjadi karena kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung sehingga menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung.
3. Hepatitis
Hepatitis atau radang hati disebabkan oleh beberapa virus yang menginfeksi hati. Kelainan sistem pencernaan ini bisa menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
4. Radang Usus Buntu
Merupakan infeksi pada usus buntu yang dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut. Kelainan seperti ini dapat ditandai dengan gejala nyeri menetap di perut, diare, demam ringan, mual dan muntah, dan lain - lain.
5. Diare
Kelainan sistem pencernaan ini bisa disebabkan oleh infeksi bekteri maupun protozoa pada usus besar, sehingga proses penyerapan air di usus besar menjadi terganggu. Adapun gejalanya antara lain buang air besar terus menerus yang disertai mual dan muntah.
6. Sembelit
Sembelit dapat disebabkan oleh terjadinya penyerapan air berlebihan pada sisa makanan dalam usus besar, feses menjadi kering dan mengeras, sehingga sulit dikeluarkan.
7. Parotitis
Terjadi karena adanya virus yang menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga.
8. Hemorrhoid
Hemorrhoid atau wasir adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena di sekitar anus. Gejalanya adalah hemorrhoid tahap awal berupa keluarnya darah merah segar saat buang air besar, iritasi di daerah anus dan rasa yang tidak nyaman.
9. Xerostomia
Merupakan penyakit rongga pada mulut yang ditandai rendahnya produksi air ludah.


Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan
- Cucilah tangan terlebih dahulu dengan sabun sebelum menyentuh makanan
- Mengkonsumsi makanan yang higienis
- Pemenuhan kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang
- Makan tidak terburu - buru
- Hindari kegiatan mental dan berfikir berat sesudah makan
- Jika ingin buang air besar, segeralah ke kamar mandi dan jangan ditahan
Hewan ruminansia adalah hewan herbivora yang mencerna makanannya dengan dua langkah, pertama dengan menelan bahan makanan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan ruminansia tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi memiliki lebih dari satu ruang (poligastrik). Pada ruminansia dewasa, rumen adalah bagian lambung yang paling besar.
Di antara lambung-lambung tersebut lambung sejatinya adalah abomasum, dimana dalam abomasum terjadi proses pencernaan sebagaimana lambung monogastrik lain, karena abomasum menghasilkan cairan lambung (gastric juice). Saat lahir abomasum bayi ruminansia berukuran 70% dari keseluruhan lambung majemuknya, sangat kontras dengan kondisi saat dewasa dimana abomasum hanya 8% dari total volume lambung majemuknya.
Contoh hewan ruminansia ialah kerbau, domba, kambing, sapi, kuda, jerapah, kancil, rusa dan lain – lain.
Proses Pencenaan Hewan Ruminansia
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadang-kadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, reticulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar